TANAH AIR TERCINTA
Assalamu'alaikum jiwa. Gimana kabarmu hari ini? Q berharap kau baik - baik saja, Amiien. Jiwa, Q ingin rasanya berdiskusi denganmu tentang nasib negeriku yang tercinta ini kedepan. Mau dibawa negeri ini oleh para pemimpin negeri, hari ini Q melihat lagi penderitaan rakyat yang dimana ada sebuah keluarga yang mempunyai anak yang mengalami gizi buruk. Jiwa apa yang bisa aku lakukan? hati ini rasanya terasa tersayat (perih) melihatnya.
Di satu sisi Q melihat banyak para pemimpin negeri ini banyak melakukan foya - foya demi kepentingan dirinya dan keluarganya sendiri. Apakah mereka tidak sadar jiwa? Uang yang mereka gunakan untuk kesenangan itu adalah uang yang diperuntukkan bagi masyarakat kecil. Dimana letak hati nurani para pemimpin tersebut? Lagi - lagi Q bertanya padamu jiwa, apa yang dapat diri ini lakukan untuk negeri ini? apakah diri ini masuk dalam lingkungan yang mempunyai wewenang untuk melayani masyarakat? Q gak akan bisa, karena Q belum bisa dan gak bisa masuk dalam lingkungan tersebut karena keterbatasan diri ini, baik kemampuan dan terlebih ilmu. karena kalau diri ini masuk tanpa persiapan yang matang maka Q akan ikut arus yang mereka ciptakan. Atau Q hanya diam saja menerima kenyataan saudara Q sengsara. Q gak akan bisa jiwa, karena diri ini masih mempunyai rasa kemanusiaan.
Q gak ingin membuat ibu pertiwi menangis lagi, setelah sekian banyak bencana alam yang terjadi di negeri ini. Karena air mata ibu pertiwi sudah habis dikeluarkan untuk anak bangsa yang menjadi korban. Hati ini rasanya ingin menangis sekencang - kencangnya, tapi Q merasa kalau Q hanya bisa menangis, itu semua gak akan menyelesaikan permasalahan negeri ini.
Jiwa Q ingin memulai gerakan untuk membantu permasalahan negeri ini dengan dimulai dari diri Qta jiwa(engkau dan aku). Semangat jiwa, kita akan memberikan konstribusi untuk membantu permasalahan negeri.
JAYALAH NEGERIKU, JAYALAH BANGSAKU, JAYALAH INDONESIAKU, MAKMURLAH SAUDARAKU SEBANGSA DAN SETANAH AIR....... AMIIEN.
Assalamu'alaikum jiwa. Gimana kabarmu hari ini? Q berharap kau baik - baik saja, Amiien. Jiwa, Q ingin rasanya berdiskusi denganmu tentang nasib negeriku yang tercinta ini kedepan. Mau dibawa negeri ini oleh para pemimpin negeri, hari ini Q melihat lagi penderitaan rakyat yang dimana ada sebuah keluarga yang mempunyai anak yang mengalami gizi buruk. Jiwa apa yang bisa aku lakukan? hati ini rasanya terasa tersayat (perih) melihatnya.
Di satu sisi Q melihat banyak para pemimpin negeri ini banyak melakukan foya - foya demi kepentingan dirinya dan keluarganya sendiri. Apakah mereka tidak sadar jiwa? Uang yang mereka gunakan untuk kesenangan itu adalah uang yang diperuntukkan bagi masyarakat kecil. Dimana letak hati nurani para pemimpin tersebut? Lagi - lagi Q bertanya padamu jiwa, apa yang dapat diri ini lakukan untuk negeri ini? apakah diri ini masuk dalam lingkungan yang mempunyai wewenang untuk melayani masyarakat? Q gak akan bisa, karena Q belum bisa dan gak bisa masuk dalam lingkungan tersebut karena keterbatasan diri ini, baik kemampuan dan terlebih ilmu. karena kalau diri ini masuk tanpa persiapan yang matang maka Q akan ikut arus yang mereka ciptakan. Atau Q hanya diam saja menerima kenyataan saudara Q sengsara. Q gak akan bisa jiwa, karena diri ini masih mempunyai rasa kemanusiaan.
Q gak ingin membuat ibu pertiwi menangis lagi, setelah sekian banyak bencana alam yang terjadi di negeri ini. Karena air mata ibu pertiwi sudah habis dikeluarkan untuk anak bangsa yang menjadi korban. Hati ini rasanya ingin menangis sekencang - kencangnya, tapi Q merasa kalau Q hanya bisa menangis, itu semua gak akan menyelesaikan permasalahan negeri ini.
Jiwa Q ingin memulai gerakan untuk membantu permasalahan negeri ini dengan dimulai dari diri Qta jiwa(engkau dan aku). Semangat jiwa, kita akan memberikan konstribusi untuk membantu permasalahan negeri.
JAYALAH NEGERIKU, JAYALAH BANGSAKU, JAYALAH INDONESIAKU, MAKMURLAH SAUDARAKU SEBANGSA DAN SETANAH AIR....... AMIIEN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar