Senin, 30 November 2009

Blokir FACEBOOK di KOMPUTER

Cara Yang Pertama :
1. Start, pilih menu Run

2. Ketik "edit WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts" pada menu yang tampil, tanpa tanda petik
3. selanjutnya, sesuai dengan post dari kakak f1rm4n_14, kita hanya perlu menambahkan 127.0.0.1 www.facebook.com .
4. File - Save

cara kedua menggunakan notepad :
1. Start, pilih menu Run
2. Ketik "notepad WINDOWS\system32\drivers\etc\hosts" pada menu yang tampil, tanpa tanda petik
3. langkah selanjutnya sama seperti tahap pertama.


sayangnya, trick ini kurang Optimal untuk netuser yang sudah advance, contohnya jika user hanya mengetikkan facebook.com pada addres bar...web browser akan tetap melakukan koneksi ke server facebook.

Tapi setidaknya kita bisa belajar untuk bisa. SELAMAT MENCOBA.

Rabu, 08 Juli 2009

16-Port Desktop Switch Hub D-Link DES-1016D

saya sangat interest dengan satu produk ini. Switch Hub milik D-link ini sudah menarik perhatian saya untuk membeli dan memilikinya. salah satu produk Switch Hub yang sangat-sangat bisa diperhitungkan kualitasnya adalah produk dari D-link. karena saya sudah hampir 1 1/5 tahun sudah setia dengan produk dari D-link tersebut. Switch Hub D-link ini merupakan produk yang sangat bandel. karena hampir setiap hari Switch Hub ini tidak pernah mati, karena saya bergerak dalam bidang Warnet. pokoknya sep deh. coba baru bisa komentar.

review produk

Kenapa yah dengan flashdisk kingstonku ??? memang bener sih nama kingston sudah tidak asing lagi di telinga kita, tapi apakah itu semua telah dibarengi dengan kualitas produk yang diproduksi oleh perusahaan kingston tersebut. dan ini terbukti dengan flashdisk kingston 1G yang saya miliki. kira-kira saya sudah memliki flashdisk tersebut sekitar 2 bulanan, tiba-tiba flashdisk tersebut sudah tidak bisa dibaca ( rusak ) oleh komputer saya. dan suatu ketika saya tanya ke teman yang lebih pinter komputer mereka juga hamir semua bilang itu adalah salah satu penyakit flashdisk kingston.

Rabu, 24 Desember 2008

MENJADIKAN FRIENDSTER KITA MENJADI DOMAIN

mengganti alamat profil friendster dengan co.cc

trick mengganti alamat profil friendster anda dengan domain gratis dari co.cc, dengan menggunakan domain gratis dari co.cc kita dapat mempersingkat alamat profil friendster kita yang sebelumnya http://www.friendster.com/cewekimutz atau http://profiles.friendster.com/cewekimutz menjadi http://www.cewekimutz.co.cc jadi lebih keren dan gampang diinget kan.

1. login ke akun co.cc, kalau belum punya silahkan daftar dulu disini gratis.
co.cc
2. stelah login, pilih menu Getting A New Domain sertelah itu akan muncul kotak masukan nama website yang anda inginkan contoh: ceweqcantiq lalu klik tombol Check availability selajutnya jika memang nama domain anda belum ada yang memakainya akan muncul tombol baru Continue to registration namu jika ternyata tombol tersebut dapat dipastikan nama website yang anda masukan sudah ada yang memakainya jadi silahkan ganti nama website anda dengan yang lainnya atau bisa juga anda tamabahkan nama sekolahan anda dibelakang nama website anda.
co.cc
co.cc
3. jika anda sudah berhasil mendaftarkan nama anda sekarang klik tombol set up.
co.cc
4. kemudian pada halaman Manage Domain pilh opsi URL Forwading.
co.cc
5. pada bagian redirect to isikan dengan alamat profil friendster anda tepat dibawah tulisan url di halaman profil anda. pada bagian page title anda bisa tulis judul apa saja yang anda inginkan, dan pada bagian meta dan keywords boleh anda isi atau tidak terserah anda fungsinya hanya untuk SEO saja.
url profil fs
6. jika sudah selesai klik tombol Set Up dan kemudian klik tombol Ok.
co.cc
co.cc
7. selesai dech sekarang coba ketikan nama website yang udah lo buat contoh : http://www.ceweqcantiq.co.cc jreng halaman profil frs lo muncul hore.

Selasa, 23 September 2008

DAFTAR PERINTAH MIRC

NO
Tulis di Bagian Status
Hal Yang Akan Terjadi
Golongan
1 /nick abc Ganti nick menjadi abc Nickname
2 /nickserv register www Nick anda teregister dengan password www
3 /nickserv identify www Hal yang pertama kali harus dilakukan dimana kita harus mengidentify nick kita dengan password www
4

/nickserv set passwd www2

Ganti Password dengan password www2
5

/nickserv set kill on

Membuat nick kita tak dapat terpakai orang lain kecuali password kita ketahuan


6 /chanserv sop #channelname add nick Tambah sop SOP/AOP/V
7 /chanserv aop #channelname del Del aop
8 /chanserv sop #channelname del Nick Del sop
9 /msg nick pls unban me at #channel Tolong jangan ban saya
10 /chanserv aop #channelname list List aop channel tersebut
11 /mode #channelname +v nick

Set voice


12 /chanserv sop #channelname list

List sop channel tersebut


13 /chanserv unban #channelname nick Unban saya
14 /chanserv set #channel passwd new-pass-here

Ganti Password

Channel
15 /chanserv set #channel topiclock founder Founder yang bisa ganti topik
16 /list * game* Daftar channel dengan kata game
17 on 1:part:#:/invite $nick #ganesha Invite join
18

/notice nick pesennya apa gitu

Notice nick


19 /notice # chan Enter message please Notice chan
20 /omsg #chan Enter message please Notice op
21

/invite nick #channel

Invite nick
22

/kick #channel nick

Kick WAR
23

/kick #channel nick reason

Kick reason


24 /mode #channelname +b nickname

Ban nickname


25 /mode #channelname -b nickname Unban nickname
26 /join aneh gabung ke channel aneh setelah itu lihat ke bag status jika ada tulisan not register berarti dapat di register Langkah Membuat Channel Baru
27 /chanserv register #aneh gila welcome meregister channel aneh dengan password gila dengan deskripsi welcome
28 /chanserv set #aneh keeptopic on membiarkan channel aneh dengan topicnya yang selalu ada
29 /chanserv set #aneh ident on mengharuskan op untuk identifikasi sebelum menjadi operator
30 /chanserv set #aneh topiclock founder hanya founder yang dapat membuat topic.
31 klik 2 kali pada channel : mengubah konfigurasi channel dan membuat topik
31.a private on maka channel kita tak dapat dimasuki orang kecuali di invite
31.b secret on sesorang yang berada di channel kita tak dapat diketahui dengan menulis /whois nick
31.c limited to XX user membuat channel kita hanya mampu dihuni sampai xx orang
31.d invite sesorang mau chating sama siapa jika enggak invite

Rabu, 20 Agustus 2008

RENUNGAN

KASIH SAYANG ORTU

Sungguh besar kasih sayang yang ortu berikan sama kita, khusunya Ibu. Dari kita masih dalam kandungannya sampai kita sudah bisa menentukan mana yang baik dan buruk bagi kita. Sampai-sampai kita kurang tepat memaknai kasih sayang ibu kita berikan. contoh sederhana adalah sewaktu kita menentukan dimana kita harus menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ibu kita selalu ikut campur dalam memilihkan tempat belajar yang tepat bagi kita. Tapi kita terkadang kurang bisa memahami maksud yang diinginkan Ortu kita. sehingga kita merasa terpaksa dengan apa yang menjadi pilihan ortu kita, jadi kitapun merasa kurang semangat dalam menjalani pendidikan.
Kita sebagai anak sepatutnya kita bukan berontak dan marah-marah sama ortu kita, dan juga kita tidak boleh diam terhadap apa yang menjadi pilihan ortu. karena pendidikan yang akan ikta tempuh itu untuk kepentingan diri kita sendiri. SO apa yang seharusnya kita perbuat???
Kita harus duduk bersama membicarakannya dengan ortu tentang pilihan mana yang baik dan yang membawa manfaat. Bukan malah sebaliknya, tidak ada diskusi, adanya unsur paksaan dan unsur perlawanan dari kita. Kalau memang seperti itu perjalanan kehidupan kita akan merasa kurang menyenangkan.
Dan begitu sebaliknya si ortu harus benar-benar memahami apa yang diinginkan dan bermanfaatkan bagi anaknya!!! Jangan ada usur paksaan dalam mendidik seorang anak, seorang anak harus selalu mentaatin apa yang diinginkan ortunya, maka seorang anak akan berontak. memang sangat sulit tugas yang diemban seorang ortu dalam merawat seorang anak.
Kita sebagai anak seharusnya bisa memahami apa yang diinginkan ortu dan begitu juga ortu harus bisa memahami sikap seorang anak. Dan kalau bisa antara ortu dan anak harus ada komunikasi yang insentif, sehingga kalau ada sesuatu masalah yang menimpa kedua belah pihak maka permasalahan tersebut akan cepat selesai dan bisa menemukan jalan tengah yang bisa memberikan ketenangan jiwa.
GOOD LUCK FOR ALL
TETAP SEMANGAT DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI




Senin, 28 Juli 2008

KARYA PEMBERIAN SAHABAT

PEREMPUAN DALAM ALQUR'AN:
WAILAH, ISTRI NABI LUTH YANG TERSESAT
Oleh : Sepi
Sering kita menjumpai orang-orang terdekat diantara kita, yang diajak pada kebaikan namun tidak bersedia mengikuti ajaran yang sudah ada didepan mata. Padahal kesempatan untuk menambah keimanan sudah terbuka lebar. Contohnya istri Nabi Luth, Wailah. Nabi Luth mengemban tugas menyampaikan risalah dari Allah SWT kepada kaum didaerah Saddum yang sering kali melakukan perbuatan tercela dan amoral.
Pada masa itu, kaum Luth berada dalam tingkatan moral yang paling rendah dari seluruh tingkatan moral manusia yang pernah ada. Karena mereka dikuasai oleh hawa nafsu syaitan. Perbuatan itu selalu mereka kerjakan guna menentang ajaran yang dibawa Nabi Luth AS. hingga mereka merencanakan sesuatu yang membahayakan. Berbagai cara mereka lakukan, mulai dari cara yang halus hingga cara yang kasar.
Suatu ketika ada seorang wanita tua menyarankan kepada kaum Luth untuk mempengaruhi istri Nabi Luth sebagai salah satu jalan termudah untuk membuat usaha dakwah Nabi Luth menjadi berantakan.
Kaum Luth bertanya, "bagaimana caranya?". Wanita tua itu menjawab, "aku akan menjadikan istri Luth sebagai informan. Jika ada pria berwajah tampan, dia akan menghubungi kita dan kita akan memberinya beberapa keping uang perak atas informasi yang diberikannya.
Saran tersebut disetujui oleh kaum Luth, dan rencana pun dijalankan. Datanglah wanita tua tersebut ke rumah Nabi Luth dan kedatangannya disambut ramah oleh Wailah. Setelah masuk kedalam rumah, wanita itu berkata, "Alangkah sengsaranya hidupmu, Nak?!"
Wailah menjawab, "Mengapa sengsara? Suamiku telah menafkahiku dan memberiku dua orang putri yang cantik-cantik."
Dengan nada mencemooh wanita itu berkata lagi, "Inikah yang kau bilang rumah? Patutkah apa yang kau makan dan minum sudah mencukupi kebutuhan kalian sehari-hari? Engkau pasti sengsara, hidup dalam keadaan melarat dan serba kekurangan. Pernahkah kau masuk ke dalam rumah kaummu yang selalu berada dalam kemewahan? Tidakkah kau lihat betapa bahagianya hidup mereka? Kalau kau terus begini, bagaimana nasibmu jika kelak suamimu tiada sedangkan kau tidak punya anak laki-laki yang dapat memberimu nafkah?"
Pertanyaan-pertanyaan wanita tua itu menggoncangkan jiwa Wailah. Wanita tua itu melanjutkan pertanyaannya, "Apa sebenarnya yang diinginkan suamimu? Mengapa dia mencampuri urusan warga Saddum dan sekitarnya? Lihatlah kepingan emas dan perak yang ada ditanganku ini. Aku mendapatkannya dengan mudah. Tiap ada lelaki yang tampan aku laporkan kepada kaumku, dan aku memperoleh upah yang memuaskan. Engkau selalu dirumah dan suamimu sering didatangi lelaki muda yang tampan. Maka suruhlah anakmu ketempat pertemuan kaummu untuk memberitahukan mereka. Pekerjaan ini sangat mudah dan engkau akan mendapatkan imbalan yang sangat besar".
Sambil berkata begitu, wanita tua itu menyelipkan kepingan emas dan perak ketangan Wailah, lalu pergi.
Wailah bingung dan bimbang. Bagaimana seorang istri nabi Allah membantu kaumnya berbuat kebathilan dan menentang ajaran suaminya? Ditengah kebingu-ngannya itu syaitan berbisik membujuk Wailah. Akhirnya, Wailah menerima tawaran itu. Sementara itu Nabi Luth semakin gencar dalam menyiarkan dakwah yang diembannya. Tatkala Nabi Luth meng-ingatkan kepada kaumnya akan adzab Allah, mereka menantangnya dengan menjawab:
"Datangkanlah kepada kami adzab Allah jika kamu termasuk orang yang benar." (QS. Al-Ankabut: 29)
Maka Nabi Luth pun berdo'a kepada Allah SWT, "Wahai Tuahnku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kebinasaan itu." (QS. Al-ankabut: 30).
Allah mengabulkan permintaan Nabi Luth AS dengan mengutus malaikat Jibril, Mikail dan Isrofil untuk membinasakan kaum Luth dengan cara menyamar.
Pada saat malaikat-malaikat tiba dikota Saddum, tak satupun warga Saddum menyadarinya, bahkan Nabi Luth pun tak mengenali pria-pria tampan yang datang menemuinya. Melihat tamu-tamu itu, Wailah merasa bahwa inilah kesempatan yang sangat baik guna memperoleh imbalan yang cukup besar. Disuruhlah seorang putri-nya untuk memberitahukan hal tersebut kepada wanita tua yang pernah datang kerumahnya beberapa waktu yang lalu. Tidak sampai sehari, berita tentang adanya pria-pria tampan di rumah Nabi Luth segera menyebar kepenjuru kota Saddum. Warga Saddum secara serempak mendatangi kediaman Luth AS sambil berteriak histeris memaksa Nabi Luth menyerahkan tamu-tamunya kepada mereka.
Rasa cemas dan takut yang didera nabi Luth ditanggapi Wailah dengan senyuman gembira, kare-na sebentar lagi ia akan menerima uang imbalan yang sangat besar. Betapa terkejutnya Nabi Luth melihat sikap istrinya. Lalu tiba-tiba tamunya berkata, "Hai Luth, kami adalah utusan Tuhanmu. Sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggumu. "(QS. Hud: 81).
Bagai air yang menyejukkan diteriknya matahari, perkataan itu melegakan hatinya. Karena utusan-utusan itu akan menimpakan adzab yang dijanjikan Allah SWT. Mendengar itu, Wailah menjadi pucat pasi, lemas dan ketakutan. Ia tidak tahu harus berbuat apa untuk menghapus dosa yang telah ia perbuat. Belum lagi, para malakat memerintahkan Nabi Luth dan keluarganya untuk segera meninggalkan Saddum bersama orang-orang yang beriman. Kecuali istrinya yang durhaka dan harus menanggung adzab seperti kaum Luth yang lain.
Sesal kemudian tiada guna, perbuatan Wailah pun akhirnya berdampak buruk. Ketika kita sudah yakin bahwa suatu perbuatan akan berdampak baik, maka ja-nganlah berubah pikiran karena bujuk rayu syaitan, apalagi jika berhubungan dengan harta. Sesungguhnya harta itu tidak akan membawa kebahagiaan bagi orang yang mengagungkannya diatas segala-galanya.
Wallahu a'lam. (Referensi dari berbagai sumber).

Rabu, 23 Juli 2008

INSPIRASI

Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali

Diterjemahkan dari : "I cried for my brother six times"

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning,dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.
Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan:
"Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata:
"Ayah, aku yang melakukannya! "
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan
nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi:
"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata:
"Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut:
"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas:
"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata:
"Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya:
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata:
"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya dilokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) .
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan:
" Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya:
"Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum:
"Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? "
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku:
"Aku tidak perduli omongan siapa pun!Kamu adalah adikku apapun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. .."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan:
"Saya melihat semua gadis kota memakainya.Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku:
"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"
Tetapi katanya, sambil tersenyum:
"Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut
lukanya:
"Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."
Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota . Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau.Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan:
"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik,dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu:
"Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya:
"Pikirkan kakak ipar, ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"
Tanpa bahkan berpikir ia menjawab,"Kakakku. "
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat:
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu,saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku,
"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, didepan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.