PILKADA (Pemilihan Kader tipuDaya)
Jiwa, tinggal menghitung hari seperti lagunya KD (Krisdayanti) didaerah Q akan diadakan pemilihan kepala daerah (Gubernur), akankah ini jadi kabar baik bagi saudara-saudara Q yang sedang berada dibawah dan mengalami kesengsaraan? apakah mereka mempunyai peluang untuk mengalami perubahan nasib, sehingga gak akan ada lagi penderitaan di daerah ini. Amiien. Ataukah mereka cuma dijadikan sebagai alat pembantu orang-orang yang berkuasa untuk mencapai tujuannya??? Ya semoga itu semua gak bener. Sehingga nasib para saudara Q tidak memperhatinkan lagi, tidak ada yang kelaparan, tidak ada yang kekurangan gizi, tidak ada yang putus sekolah, dll.
Jiwa, apa yang dapat Q lakukan kali ini?? Q binggung jiwa, mana yang dapat merubah nasib para saudara Q dan ikhlas menjadi pemimpin (Gubernur) bagi saudara-saudara Q. karena menurut pemahaman Q seorang pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya, bukan akyatnya yang dijadikan pelayan bagi pemimpin itu sendiri. Rasanya hati ini ragu kepada mereka semua yang mencalonkan diri mereka untuk menjadi pemimpin, karena betapa besar halang rintang yang akan mereka lalui dalam masa jabatannya sebagai pemimpin.
Jiwa, apakah kau punya solusi terhadap keraguan yang Q hadapi??? mengapa sih diri ini mempunyai keraguan bahwa mereka tidak akan membawa perubahan yang cukup sensasional yang selam ini dicita-citakan oleh masyarakat??? Jawabannya hanya calon-calon tersebut yang menjawab, sampai-sampai masyarakat menganggap PILKADA hanya sebagai rutinitas yang hanya mengeluarkan banyak uang untuk mempersiapkan, tanpa hasil yang signifikan. mengapa bisa demikian, sekarang banyak dari para politisi hanya menganggap PILKADA itu sumber pendapatan bagi kantong partai. Banyak pelanggaran yang sering dilakukan partai demi keuntungan yang banyak, tanpa memikirkan rakyat yang senggsara, kelaparan. Pertama-tama saja rakyat diperhatikan apa yang menjadi kebutuhannya, agar masyarakat tersebut memilih calon yang dicalonkan partai tersebut dengan berbagai cara salah satunya money politic. Kalau dengan cara seperti itu apakah kita yakin mereka akan lebih memperhatikan kita setelah calon mereka??? menurut realita yang ada mereka lebih mementingkan bagaimana cara mengembalikan uang yang telah dikeluarkan selama masa kampanye, bukan nasib rakyatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar